Bandar Lampung, garismerahnews.com-
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyempatkan diri bertemu dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Adat Lampung (YAPAMEL) Provinsi Lampung yang di ketuai oleh Prof. Dr. Ir. H. Wan Abas Zakaria M.S. Dalam acara yang berlangsung lancar diruang VIV Bandara Radin Inten II, kamis (28/2018) pukul 12:00 WIB, tersebut, Menhan menyampaikan pesannya kepada Masyarakat untuk mensukseskan kegiatan Pilkada di Provinsi Lampung, dengan menerima siapa pun pemenangnya.
Pesan bapak Menteri siapapun yang menang menjadi Gubernur itu sudah garis tangan dari Yang Maha Kuasa, Allah SWT, jadi kita terima dengan lapang dada,” ungkap pengawas YAPAMEL, Alisa Hendra, SE., melalui rilis yang diterima Mediafaktanews.com Jumat (29/06/2018).
Dilanjutkan Hendra sapaan akrabnya, sesuai pesan Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, dirinya selaku Pengawas Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Adat Lampung (YAPAMEL), meminta pada Masyarakat Lampung agar tetap menjaga keharmonisan dalam berpolitik, sehingga Lampung kedepan akan lebih Maju, Aman dan Nyaman.
“Bapak Ryamizard memiliki pandangan jauh kedepan untuk memberi perhatian terhadap Masyarakat Adat Lampung, baik secara pendidikan, ekonomi, budaya dan lainnya agar dapat menciptakan SDM masyarakat Adat yang berdaya saing. Insya allah saran-saran beliau dan program-program kerja yang telah kami sampaikan dengan beliau dalam waktu dekat dapat kami laksanakan, mengingat beliau cukup antusias untuk membangun Lampung,” tutur Alisa Hendra yang juga Ketua Ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Provinsi Lampung ini.
Terakhir Menurut Hendra, Menhan juga menyarankan agar pengurus YAPEMAL ini dapat bersinergi dengan Pemerintah daerah agar Yayasan YAPEMAL ini dapat bermanfaat untuk Masyarakat Lampung.
“Untuk itu saya berharap pada Masyarakat Lampung agar tetap menjaga keharmonisan dalam berpolitik, sehingga Lampung kedepan akan lebih baik, maju, aman dan nyaman,” pungkasnya.
Dihari yang sama, Menteri Pertahanan RepubIik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu dengan didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji melaunching Kapal Angkut Tank AT-4 di Galangan PT. Daya Radar Utama (DRU), Panjang, Kamis (28/6/2018).
Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat menghadiri acara Launching tersebut. Launching ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan langsung oleh Menhan Ryamizard. Kapal ini dinamai Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada (TLD-521), yang dinamai langsung oleh istri Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Manik Pujianti Siwi Sukma Adji.
Kapal angkut tank ini merupakan salah satu proyek pembangunan kapal yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) guna memenuhi kebutuhan Minimum Essensial Force TNI AL dan merupakan kapal jenis angkut tank ke-dua yang telah dibangun oleh PT. DRU pesanan Kemenhan.
“Kapal ini merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan Minimum Essensial Force TNI AL. Pada Renstra 2015-2019 Pemerintah telah mencanangkan sepenuhnya kebutuhan kapal angkut tank untuk mendukung pelaksanaan operasi militer perang dan selain perang. Dalam rangka menjaga keselamatan keutuhan negara dan keselamatan bangsa,” ujar Menhan Ryamizard.
Ryamizard berharap pembuatan kapal yang dilakukan perusahaan asli Indonesia ini membuat Indonesia tidak lagi bergantung kepada pembuat kapal dari luar sehingga bangsa Indonesia mampu mandiri dalam membuat kapal jenis apa pun.
“Apresiasi juga kepada PT. DRU yang telah membuat kapal ini dan seluruhnya dari yang membuat yakni anak bangsa kita sendiri sampai bahan material yang semuanya dari Indonesia. Harapa kita bersama, hal seperti ini diikuti oleh seluruh yang membuat alutsista baik itu kapal maupun apa saja,” katanya.
Pembuatan alutsista ini, kata Ryamizard, akan membuat negara-negara sahabat tertarik untuk membelinya. “Kita sudah banyak menjual di negara-negara sahabat seperti Filipina, dan Malaysia. Saya berharap dengan banyaknya pesanan dari negara-negara sahabat ini mutu kita jangan sampai turun justru harus meningkat. Dengan demikian kepercayaan negara-negara lain akan membuat mereka untuk membeli alat peralatan alutsista dari Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. DRU, Amir Gunawan mengatakan tidak ada satu pun tenaga ahli asal luar negeri dalam membangun kapal di PT. DRU. “Semua pekerjaan baik pembangunan kapal baru maupun docking dan perbaikan, dikerjakan oleh putra putri bangsa Indonesia, tidak ada satu pun tenaga ahli dari luar negeri,” katanya.
Ia menuturkan akan mendukung penuh langkah Pemerintah untuk mengembangkan industri pertahanan di wilayah Lampung. “Terkait wacana Pemerintah untuk mengembangkan industri strategis nasional diwilayah Lampung, PT. DRU telah siap untuk mendukung dan siap bermitra untuk memperkokoh kemampuan industri strategis nasional khususnya industri perkapalan,” ucapnya.
KRI Teluk Lada (TLD-521) sendiri memiliki panjang keseluruhan 117 m, dengan lebar 16,4 m dan tinggi 7,8 m. Untuk kecepatan sendiri, kecepatan (MCR) 100% maksimum yakni 16 knot, dengan kecepatan jelajah 13 knot, kecepatan ekonomis (patroli) 12 knot dan Radius Pelayaran yakni 6240 mil laut.(#)