LAMPUNG TENGAH (GMNews) – Lima orang meninggal dunia akibat DBD, Pemerintah Lampung Tengah Secara resmi nyatakan kondisi luar biasa (KLB) terhadap serangan demam berdarah dengue (DBD).
Terhitung dari Rabu (4/3/2020) Pemkab Lamteng melalui Dinas Kesehatan merelase data, masyarakat positif terserang DBD pada bulan Januari 213 kasus, bulan Februari 169 kasus, total 402 kasus, dengan korban meninggal dunia sebanyak 5 orang hingga Maret 2020.
“Ada peningkatan yang signifikan dibandingkan pada 2019, tercatat DBD 366 jumlah kasus dan meninggal dunia 2 orang. Jika kita persentasekan, kenaikan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mematikan ini mencapai 150 persen,”ungkap dr. Otniel Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah secara resmi di depan awak media.
Kadis Lampung Tengah mengaku telah melakukan sosialisasi pencegahan DBD di setiap kecamatan melalui puskesmas setempat.
“Berbagai upaya telah kami lakukan dengan mengajak masyarakat untuk membersihkan saluran air, selokan, genagan air yang diduga menjadi sarang nyamuk, selain itu petugas kami juga melakukan fogging dititik yang dianggap tempat berkembang biak nyamuk,” lanjut Otniel.
Saat disinggung Amel (13) korban DBD yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu, Otniel mengklaim pihaknya sudah berupaya mensosialisasikan 3M dan melakukan fogingg di daerah tersebut.
Sementara saat ditemui di rumah duka AM, Caesar Kepala Lingkungan 5A Gang Waway Yukum Jaya, kecewa dengan Dinas Kesehatan yang dinilai terkesan tidak peduli.
“Saya sudah melaporkan ke pihak kelurahan dan kecamatan, mereka mengarahkan agar laporan ke puskesmas. Ini sudah saya lakukan sebelum kejadian ada korban jiwa, tetapi pihak puskesmas tak ada tindak lanjut, sampai sekarang di lingkungan kami belum pernah ada fogging atau sosialisasi. Saya juga berharap dinas kesehatan melalui puskesmas harus cepat tanggap dalam menangani kasus DBD, khususnya di lingkungan 5 Yukum Jaya,” pungkasnya.
(tw)