Banten,Tangerang (GMNews) — Tanah galian yang berasal dari proyek pengurugan sebuah lahan di Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, berceceran di badan jalan di sebabkan sisa-sisa tanah yang di bawa oleh kendaraan penganggkut tanah bahkan ketika kendaran itu parkir terjadi kemacetan akhirnya terjadi kecelakaan.
Akibatnya kondisi, Jalan raya di desa rajeg kecamatan rajeg menjadi berdebu serta kotor oleh ceceran tanah kondisi ini sangat menghawatirkan apalagi saat ini musim penghujan, sehingga rawan kecelakaan
Para pengendara yang melintas di sepanjang jalur itu harus ekstra hati-hati. Pasalnya, ceceran tanah galian tersebut menjadi debu dan lumpur, bahkan tak sedikit pengendara roda dua yang jatuh karena imbas dari ceceran tanah serta aktivitas pengurugan.
“Ngebul pa debunya terus banyak ceceran tanah, apalagi takutnya bentar lagi hujan jalanan jadi kotor. Tadi aja bapa liat sendiri ibu-ibu sama tiga anak perempuan pada jatoh Jadi rawan kecelakaan, banyak pengendara motor yang jatuh kasihan,” tutur anak muda pedagang usia (21) salah seorang warga sekitar kepada awak media, Kamis (15/04/2021).
Menurutnya, ceceran tanah di jalan aspal itu dibawa oleh truk-truk yang sedang mengerjakan proyek pengurugan lahan untuk mendirikan sebuah pabrik. Sayangnya, pihak pelaksana proyek terkesan acuh dengan kondisi tersebut.
“Ya, pengennya dibersihin apalagi debu sangat menganggu serta bikin sesak. Jangan berceceran kaya gini kalau hujan jalanan jadi licin, kotor, rawan kecelakaan juga jadinya,” cetusnya
Sementara pengendara dengan No.Pol. A 226X XX, salah seorang pengendara yang tengah melintas di tabarak dari belakang oleh pengendara lain dengan No. Pol. A. 583X XX akibat aktivitas kendaraan pengangkut tanah, selain rawan kecelakaan kondisi jalan yang penuh oleh ceceran tanah itu membuat arus lalu lintas menjadi tersendat. Pasalnya, para pengendara harus menurunkan kecepatannya agar terhindar dari kecelakaan.
Terlebih lagi pada pagi dan sore hari ruas jalan raya rajeg itu cukup padat oleh lalu lalang kendaraan baik roda dua dan roda empat.
“Ya jelas mengganggu mas, banyak yang jatuh jangan sampai ada korban jiwa. Harus segera ditangani aparat desa setempat juga jangan diam dong,”
Saat awak media mendatangi kantor desa Rajeg untuk mengkomfirmasi terkait aktifitas pengurugan tersebut kepala desa tidak ada di kantor desa kemudian awak media coba menghubungi via whats upp untuk koordinasi dengan kepala desa tetapi kepala desa mengarahkan untuk menemui salah satu aparatur desa.
(Arif Baret)