BPBD Pesisir Barat Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Fenomena Badai La Nina

PESISIR BARAT (GMNews) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat menghimbau agar masyarakat di Pesisir Barat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini, akibat dampak fenomena alam badai la nina, Kamis (5/11/2020).

Kepala BPBD Kabupaten Pesisir Barat Syaifullah diwakili oleh Sekretaris BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri menjelaskan kepada awak media, berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena alam la nina terjadi dari Oktober 2020 hingga Maret 2021.

“Fenomena la nina terjadi akibat perubahan suhu muka air laut di Samudra Pasifik Tengah Ekuator, mengakibatkan suhu muka air laut lebih dingin dari biasanya,” ucapnya.

Ia melanjutkan, sementara suhu muka air laut di Indonesia cenderung lebih hangat. Sehingga, pertemuan arus air dari Samudra Pasifik yang dingin dengan arus air laut Indonesia yang hangat mengakibatkan terjadinya cuaca ekstrim. Sebab, pada Oktober hingga Maret Indonesia memasuki musim penghujan. Sehingga, fenomena La Nina dapat berdampak pada tingginya curah hujan.

“Wilayah Kabupaten Pesisir Barat dapat terkena dampak fenomena la nina tersebut. Itu karena, Pesisir Barat memiliki kawasan laut,” lanjutnya.

Ditambahkan, untuk mengantisipasi dampak negatif fenomena badai La Nina, BPBD Pesisir Barat telah menugaskan tim untuk berjaga di posko BPBD Kabupaten Pesisir Barat. Selain itu, BPBD juga menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya curah hujan, angin puting beliung dan tanah longsor yang disebabkan fenomena la nina.

“Kami sudah menyiapkan tim untuk mengantisipasi dampak negative fenomena badai La nina, selain itu kami juga  menghimbau kepada seluruh masyarakat di Pesisir Barat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati.” tutupnya.

(yuswanda/byg)